Cara
Memperpanjang Umur Baterai Laptop (Lithium-ion)
· 5
·
·
Di artikel
sebelumnya tentang “consider replacing your battery”, saya sudah berbagi mengenai
pengalaman saya dalam menangani masalah tersebut. Gara-gara kejadian itu, saya
jadi rajin mencari informasi mengenai baterai dengan harapan bisa menemukan
kiat supaya baterai saya yang sudah menunjukkan tanda-tanda “penuaan” itu bisa
awet dan tahan lama. Nah, di artikel ini saya ingin berbagi mengenai tips
supaya baterai laptop menjadi awet dan tahan lama.
Pertama,
perlu diketahui bahwa baterai yang bisa di-charge (rechargeable
battery) itu ada beberapa tipe. Yang sering digunakan untuk barang
elektronik umum biasanya adalah Nickel based (NiCd) dan Lithium based
(Lithium-ion). Untuk laptop, saat ini hampir bisa dipastikan semuanya
menggunakan jenis Lithium-ion. Selain karena mampu menyimpan daya lebih besar,
baterai Lithium-ion juga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan baterai
NiCd yang sangat beracun.
Mengetahui
perbedaan jenis baterai ini sangat penting karena karakteristik keduanya sangat
berbeda. Pada baterai NiCd, elektrolit-elektrolit yang ada didalamnya akan
berkumpul di bawah (di dasar) karena pengaruh gravitasi, ketika disimpan terlalu lama
(disimpan di gudang). Itulah kenapa pada saat membeli baterai NiCd baru, sangat
disarankan untuk men-charge minimal selama 8 jam (optimalnya
16 – 24 jam) sebelum digunakan pertama kali. Namun demikian, seringkali ketika
membeli peralatan elektronik yang menggunakan baterai pihak toko (penjual)
menyarankan untuk men-charge baterainya minimal 8 jam sebelum
pemakaian pertama kali walaupun jenis baterainya bukan NiCd.
Salah kaprah
lainnya adalah anggapan bahwa baterai harus digunakan sampai benar-benar (mau)
habis sebelum boleh di-charge lagi. Sekali lagi ini berlaku untuk
NiCd, dimana pada baterai jenis ini terdapat fenomena “memory effect”,
yaitu baterai ini seolah-olah bisa “mengingat” banyaknya daya yang terisi pada
saat proses charging terakhir. Sehingga misalnya baterai NiCd
kapasitanya masih 65% dan kemudian di-charge sampai penuh (yang
berarti mengisi baterai sebanyak 35%), maka baterai ini akan menganggap
seolah-olah kapasitasnya tinggal 35%. Namun sekali lagi, ini tidak berlaku
untuk baterai jenis Lithium-ion.
Baterai
jenis Lithium-ion sekarang juga banyak dipakai untuk peralatan elektronik
lainnya seperti handphone ataupun kamera digital. Jadi tips di bawah ini bisa juga
Anda terapkan untuk gadget Anda yang menggunakan baterai jenis
Lithium-ion. Berikut tipsnya:
- Untuk penggunaan pertama kali charge baterai
secara normal.
Seperti sudah dijelaskan di atas, men-charge baterai minimal 8
jam untuk pertama kali hanya berlaku untuk baterai jenis Nickel based.
Untuk baterai Lithium-ion, tidak adanya bedanya antara charging ke-1,
ke-5, ataupun ke-500. Malah kalau di-charge terlalu lama bisa
mengakibatkan overcharging yang membuat umur baterai
semakin pendek.
- Charge baterai secara rutin dalam
interval pendek tanpa harus menunggu baterai sampai (hampir) habis. Baterai jenis Lithium-ion
tidak mengenal fenomena “memory effect” seperti halnya baterai
NiCd. Bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa baterai yang terbiasa di-charge ketika
kapasitasnya masih 70% – 75% umurnya 5 – 6 kali lebih lama dibanding
baterai yang sering di-charge ketika kapasitasnya hampir
habis.
- (Tambahan 27 Desember 2011) Jika
anda menggunakan notebook berlama-lama, jangan
cabut charger.
Apabila anda menggunakan notebook berlama-lama, saat baru menyalakan
notebook, pasang charger dan jangan lepas charger meskipun baterai sudah
penuh lagi. Hal ini berlaku untuk baterai pada notebook baru
yang memang menyediakan “auto controll” sehingga tanpa harus
cabut charger sekalipun baterai tetap bisa terkontrol dan bisa terawat
dengan baik.
- Jaga supaya temperatur tidak terlalu
panas.
Temperatur tinggi merupakan musuh nomor satu baterai karena keadaan panas
akan mempercepat degradasi sel-sel yang ada di dalam baterai. Untuk itu
sebisa mungkin taruh/simpan laptop di tempat yang sejuk dan terhindar dari
sinar matahari langsung. Kebiasaan menaruh laptop di dalam mobil pada
siang hari yang terik juga harus dihindari kalau tidak ingin umur baterai
berkurang drastis.
- Atur sirkulasi udara supaya
tetap lancar.
Hindari menaruh laptop di kasur atau bantal karena hal ini akan mengganggu
sirkulasi udara yang mengakibatkan laptop menjadi cepat panas. Cara paling
praktis adalah dengan menggunakan coolpad. Coolpad merupakan
peralatan sederhana yang murah meriah namun sangat berguna khususnya untuk
menjaga temperatur laptop supaya tidak terlalu panas. Selain itu, setelah
selesai menggunakan laptop, sebaiknya diamkan beberapa saat supaya laptop
menjadi lebih dingin sebelum dimasukkan ke dalam tas laptop.
Sebisa mungkin gunakan laptop tanpa baterai apabila keadaan memungkinkan. Hal ini sebenarnya merupakan pengalaman saya pribadi ketika mengevaluasi kebiasaan saya menggunakan laptop. Setelah saya pikir-pikir, saya setiap hari di kantor menggunakan laptop sudah seperti PC, yaitu sekitar 6 – 8 jam non-stop dan jarang berpindah tempat. Nah kalau sudah seperti ini, agaknya menjadi konyol kalau saya menggunakan laptop dengan bolak-balik men-charge baterai dalam jangka waktu tersebut. Setelah menyadari ini, kini saya hampir selalu menyalakan laptop saya tanpa baterai (langsung ke power), baik selama di kantor maupun dirumah. Saya baru menggunakan baterai kalau memang ada tugas/keperluan di luar yang mengharuskan saya menggunakan laptop secara mobile. Bagian ini kami coret karena setelah mendengar banyak masukan, saran dan sumber informasi lain di internet, resiko yang diakibatkan oleh penggunaan notebook tanpa baterai lebih besar dari pada ketika menggunakannya seperti biasa. Sederhananya, harga baterai jauh lebih murah dibandingkan dengan harga komponen laindi notebook. Terima kasih banyak atas kritik dan sarannya.
- Apabila hendak menyimpan
baterai cukup lama, simpanlah ditempat yang sejuk dengan kapasitas 40%. Ada sebuah penelitian yang membandingkan antara baterai yang
disimpan dalam kapasitas 40% dengan baterai yang disimpan dengan kapasitas
100%. Hasilnya, baterai yang disimpan dengan kapasitas 100% mengalami capacity
loss yang lebih besar daripada yang 40%. Pengetahuan ini saya
gunakan untuk kamera digital saya yang tidak terlalu sering saya gunakan
(biasanya saya pakai weekend saja, itupun tidak setiap
minggu). Dulu setiap selesai menggunakan kamera digital, selalu saya charge sampai
penuh dengan pemikiran agar nanti ketika akan dipakai sudah langsung siap
digunakan. Tapi kini tidak lagi. Sekarang saya men-charge kamera
digital sampai penuh hanya ketika akan digunakan.
- Gunakan laptop secara hemat
energi.
Dengan menghemat penggunaan energi laptop maka umur baterai bisa bertahan
lebih lama. Ada beberapa cara untuk menghemat
baterai, yang
semuanya sudah pernah di bahas di artikel Tips
Menghemat Baterai di Notebook/Laptop ini.
Selain tips
di atas, Anda juga sebaiknya rajin-rajin mengecek kondisi baterai laptop Anda.
Apabila Anda menggunakan merek HP, maka Anda bisa menggunakan aplikasi Battery
Check yang ada di HP Support Assistant untuk melihat data-data teknis baterai
laptop Anda. Selain itu, ada juga aplikasi gratis BatteryCare yang bisa digunakan pula untuk
keperluan ini.
Nah,
demikianlah beberapa tips mengenai cara memperpanjang
umur baterai laptop.
Bagi Anda yang masih penasaran dan ingin menggali lebih dalam, saya menyarankan
Anda berkunjung ke:
Di kedua
situs tersebut Anda bisa membaca berbagai penjelasan dan penelitian mengenai
baterai, disertai dengan bermacam data, tabel, dan diagram yang lengkap.
Comments
Post a Comment
Masukan Komentar Anda