contoh Fabel
SEMUT KECIL YANG KESEPIAN
Semut kecil yang merasa kesepian, sendirian menerjang badai dan hujan, pahit kehidupan telah ia rasakan, kesabaran menjadi kunci untuk bertahan.
Tak mampu menentang kehendak tuhan, hanya menerima seikhlas hati, tertatih ia melangkah lalui hari demi hari, manatap langit dan bertanya “kapan semua ini akan berakhir?”
Semut kecil berjalan pincang, tetap melangkah maju ke depan, meski bebatuan tajam yang harus ia lalui, tak menyerah pada keadaan, pahit kehidupan hadapi dengan senyuman
Senyum berlapis tangis tawa menyembunyikan derita, jauh di lubuk hatinya menyimpan tanya “mengapa aku. Mengapa aku yang harus merasakan ini?” tetes air mata menyelimuti kesendiriannya
Semut kecil tak sama dengan yang lainya. Ia berbeda. Musibah yang menimpanya membuat ia tak berdaya. Hanya ketegaran hati yang mampu membuatnya tetap bertahan
Semut kesepian berdoa “tuhan ini memang salahku. Aku yang tak mampu menjaga tubuh ini, aku yang tak mampu memperbaiki kesalahan ini, aku memohon ampun padamu” andai aku boleh meminta berikanlah aku kesabaran berikan aku jalan, berikan aku teman, akan ku jaga semampuku apa yang telah engkau titipkan”
Semut kecil menghapus air matanya, dan ia tersenyum. Dan berkata di dalam hati. “aku pasti mampu dan aku tak akan pernah menyerah”
GARA-GARA
KO MODO
Di sebuah Hutan, hiduplah seekor Komodo licik,
jahil, dan nakal bernama Ko Modo. Ia suka mengganggu Binatang lain yang ada di
Hutan. Pernah Si Ko Modo hampir menewaskan salah satu binatang. Tapi, Ko Modo
tak jera-jeranya menjahili binatang lain.
“Hahahaha! Akulah hewan terpintar di Hutan ini”,
Katanya. Ko Modo merasa hanya ialah yang paling pintar.
“Huuu… Dasar sombong”, Kata Kelin Ci.
“Siapa berani menantang aku? Jika ia menantangku dan menang, aku akan pergi dari Hutan ini. Jika tidak menang, ia akan pergi dari Hutan ini!”, kata Ko Modo dengan kejamnya.
Alih-alih ternyata Si Siput mengangkat tangan! Para binatang pun takjub! Ko Modo berkata, “Ok, aku menerima tantanganmu!”.
“Aku menantangmu tebak-tebakan!”, kata Si Siput.
“Ok, besok kutunggu kehadiranmu di Sungai Adalada, jika kau tidak datang, ku anggap kau lemah!”, Kata Ko Modo penuh keangkuhan.
“Huuu… Dasar sombong”, Kata Kelin Ci.
“Siapa berani menantang aku? Jika ia menantangku dan menang, aku akan pergi dari Hutan ini. Jika tidak menang, ia akan pergi dari Hutan ini!”, kata Ko Modo dengan kejamnya.
Alih-alih ternyata Si Siput mengangkat tangan! Para binatang pun takjub! Ko Modo berkata, “Ok, aku menerima tantanganmu!”.
“Aku menantangmu tebak-tebakan!”, kata Si Siput.
“Ok, besok kutunggu kehadiranmu di Sungai Adalada, jika kau tidak datang, ku anggap kau lemah!”, Kata Ko Modo penuh keangkuhan.
Esok harinya, “wahai siput, tebak-tebakan mu?”,
kata ko modo.
“Ha! Apa nams Negara yang seperti nama kunyit?”. Ko Modo terdiam. Ia betpikir begitu kerasnya sampai ia pusing dan pingsan.
“Horeee…!!!”, seru binatang di Hutan.
“Ha! Apa nams Negara yang seperti nama kunyit?”. Ko Modo terdiam. Ia betpikir begitu kerasnya sampai ia pusing dan pingsan.
“Horeee…!!!”, seru binatang di Hutan.
Kini tidak ada yang mengganggu lagi.
Comments
Post a Comment
Masukan Komentar Anda