makalah tentang pendidikan jasmani
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang masalah
Pada situasi apapun guru pendidikan jasmani akan
mengunakan aktivitas guru fisik sebagai sarana untuk merealisasikan tujuan pembelajarannya.
Dengan demikian, dalam kegiatan sehari-harinya guru pendidikan jasmani selalu
bersentuhan dengan aktifitas gerak fisik. Aktifitas fisik tersebut mendapat
sentuhan tindakan didaktik-metodik guru sehingga menjadi sarana pendidikan yang
dapat membantu anak untuk bagian tersebut merupakan proyeksi dari tujuan
pendidikan jasmani seperti terkandung dalam GBPP 1994. Aktifitas fisik yang
telah mendapat sentuhan didaktik-metodik dalam prosesnya cenderung berhubungan
dengan konsep belajar gerak.
Uraian berikut diharapkan dapat membantu guru
pendidikan jasmani untuk memahami lebih jauh tentang konsep dasar pendidikan
jasmani dan belajar gerak.
1.2 Masalah
yang di bahas
Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah tentang Pokok-pokok pengembangan
program pembelajaran pendidikan jasmani
- Apa pendidikan jasmani?
- Apa belajar gerak
- Apa tujuan pndididkan jasmani
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah, Melalui aktivitas gerak yang dilakukan
siswa pada tiap-tiapa pertemuan belajar atau di waktu luangnya tujuan pendididkan
jasmani mencakup organic, neuromoskuler, intelektual dan emosional keempat komponen
diatas menggambarkan kelengkapan dari keutuhan siswa sebagai manusia Indonesia
yang kelak memiliki keunggulan- keunggulan sebagai sumber daya manusia.
BAB II
ISI KAJIAN TEORI
A. Apa pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan melalui berbagai
aktivitas jasmani yang bertujuan mengembangkan individu secara organic,
neuromoskuler, intelektual dan emosional. Akativitas jasmani dalam pendidikan
jasmani telah mendapatkan sentuhan didaktik-metodik sehingga dapat diarahkan
pada usaha pencapaian tujuan pembelajaran, mengembangkan organic, neuromoskuler
intelektual dan emosional. Dalam peklaksanaan aktivitas fisik akan tampak dalam
aktivitas gerak siswa saat merteka melakukan tugas-tugas gerak dalam proses
pembelajaran.
B. Apa belajar gerak
Belajar gerak dapat diartikan sustu rangkaian proses
pembelajaran gerak yang dilakukan secara terencana systematik, dan sistemik
untuk mencapai tujuan pembelajaran seperti yang direncanakan.
Dalam proses pembelajaran akan ditemui tahapan-tahapan
belajar. Tahap-tahap pembelajaran yang dimaksud adalah sebagai berikut : (1) Tahap komisi, (2). Tahap fiksasi dan (3)
tahap otomatisasi.
Tahap kognisi merupakan tahap dimana siswa sedang
mendapatkan informasi tentang bentuk keterampilan. Gerak yang kelak harus
dilakukan. Kemudian dalam tahap fiksasi adalah dimana siswa sedang
merealisasikan pola gerak yang telah terbentuk dalam memorinya.
Pengulangan-pengulangan dan umpan balik akan menjadi
dasar dari terciptanya otomatisasi gerak. Otomatisasi gerak dicirikan dengan semakin
sempurnanya koordinasi gerak yang dapat dilakukan oleh sesorang pengguna energi
makin efisien dan efektif.
C. Apa tujuan pendidikan jasmani
Melalui aktivitas gerak yang dilakukan siswa pada tiap-tiap pertemuan
belajar atau di waktu luangnya tujuan pendididkan jasmani mencakup organik
neuromuskuler, intelektual dan emosional.
Komponen
organic dan neoromoskuler menggambarkan tujaun aspek fisik dan
psikomotor yang harus dicapai oleh setiap proses pembelajaran pendidikan jasmani. Komponen organik yang harus dicapai
oleh tiap proses pembelajaran meliputi kapasitas fungsional dari organ-organ
seperti daya tahan jantung dan otak sedangkan komponen neuromoskuler meliputi aspek
kemampuan untuk kerja keterampilan gerak yang didasari oleh kelenturan, kelincahan
keseimbangan, kecepatan dan agilitas. Kemudian komponen intelektual dan
emosional dapat dipadankan dengan ranah
kognitif dan efektif.
Dampak pengiring adalah efek sampingan yang dapat
dicapai setelah siswa menguasai keterampilan-keterampilan seperti yang
dirumuskan dengan tujuan pembelajaran dampak inilah merupakan pelengkap dari
tujaun pembelajaran yang dapat dicapai.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Dewasa ini telah menjadi isu yang mengkristal bahwa pendidikan jasmani
meupakan pendidikan tambahan di antara pendidikan lainnya.
- Kritik dan saran
-
Kami dari kelas 9.C menghimbau kepada generasi penerus
bangsa Indonesia,
bahwa kita jangan sampai mengabaikan pendidikan jasmani. Karena pendidikan
jasmani merupakan pendidikan tambahan diantara pendidikan lainnya yang cukup
diperlukan
-
Saran kami, sebaiknya pemerintah lebih meningkatkan
pendidikan jasmani karena akan sangat berarti bila guru mata pelajaran lainnya
tidak hadir dan segera pendidikan jasmani menjadi pilihan untuk
menggantikannya.
DAFTAR PUSTAKA
Syarifudin.
1997/1998. Pokok-pokok pengembangan
program pembelajaran pendidikan jasmani. Pustaka perbukuan : Jakarta
Comments
Post a Comment
Masukan Komentar Anda